Berita Terkini
Kendal – Warga Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal menggelar tradisi Merti Desa pada 17–19 Agustus 2025.
Rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari ini diisi dengan berbagai kegiatan kebudayaan dan keagamaan, mulai dari karnaval, pagelaran wayang kulit, hingga puncak acara Gonoharjo Bersholawat.
Tradisi Merti Desa yang baru pertama kali dilaksanakan oleh masyarakat Gonoharjo ini merupakan tradisi kebudayaan sebagai wujud syukur warga kepada Tuhan atas hasil bumi, keselamatan, dan kerukunan yang terjaga di desa. Acara ini sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga sekaligus melestarikan budaya lokal. Pada hari pertama, Minggu (17/8), suasana Desa Gonoharjo tampak meriah dengan digelarnya karnaval budaya yang dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB dengan titik keberangkatan dari Balai desa Gonoharjo dan berakhir kembali di Balai desa Gonoharjo.
Peserta karnaval berasal dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari lembaga pendidikan (TK, SD, SMP), karang taruna, ibu-ibu PKK, kelompok pemuda, hingga perangkat desa. Mereka tampil dengan kostum yang bervariasi: pakaian adat Jawa, busana profesi, hingga karya daur ulang dari bahan bekas. Kreativitas warga menjadi daya tarik tersendiri, menandakan tingginya kepedulian terhadap seni, budaya, sekaligus isu lingkungan. Beberapa peserta juga menampilkan atraksi kesenian tradisional, tari-tarian, hingga barongan. Tak sedikit pula yang memadukannya dengan nuansa modern, seperti musik kontemporer dan dance, sehingga suasana karnaval terasa dinamis dan bisa dinikmati semua kalangan. Antusiasme masyarakat terlihat jelas. Anak-anak bersorak gembira melihat kostum warna-warni, sementara para remaja dan orang tua mengabadikan momen melalui kamera ponsel. Warga yang tinggal di sepanjang jalan bahkan rela menata rumah dan halaman mereka untuk menyambut peserta karnaval.
Ketua panitia Merti Desa, Eminudin dalam sambutannya menegaskan bahwa karnaval bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga sarana untuk mempererat kebersamaan warga.
“Merti Desa adalah wujud syukur kita atas nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus doa bersama agar desa kita selalu diberi keselamatan. Melalui karnaval ini, kita ingin menegaskan bahwa tradisi harus terus hidup, diwariskan, dan menjadi sarana pemersatu masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan karnaval dalam rangka Merti Desa Gonoharjo tahun ini meneguhkan komitmen masyarakat dalam menjaga tradisi. Dengan partisipasi lintas generasi, karnaval menjadi simbol persatuan yang menghubungkan nilai budaya masa lalu dengan semangat kekinian.
Dengan keberhasilan pelaksanaan karnaval tahun ini, Merti Desa Gonoharjo kembali membuktikan dirinya sebagai ruang bersama untuk menumbuhkan rasa syukur, menjaga silaturahmi, dan melestarikan budaya. Masyarakat berharap tradisi ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dengan lebih semarak dan penuh makna.
Dipost : 21 Agustus 2025 | Dilihat : 8
Share :